Dusun Simpang Jemongko Sanggau Banjir, Aktivitas Ekonomi Tetap Berlanjut dengan Perahu

Ibu dari Dusun Jemongko Dalam saat menjual hasil kebunnya. (Dok. Beritain Kalbar)
BERITAINKALBAR.COM, LOKAL – Meski banjir besar melanda Dusun Jemongko Dalam dan Simpang Jemongko warga tetap berupaya menjalankan aktivitas ekonomi. Seorang ibu dari Dusun Jemongko Dalam tetap menjual hasil kebunnya berupa sukun dan pisang ke warga di Dusun Simpang Jemongko, Desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan, menggunakan perahu.
Hujan deras sejak dini hari, Jumat (29/1/2025), menyebabkan Sungai Sekayam meluap dan merendam pemukiman warga di Dusun Simpang Jemongko dan sekitarnya. Menurut keterangan warga, ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter.
Meskipun akses jalan utama desa terputus, warga tetap berusaha bertahan dengan berjualan dan membeli kebutuhan pokok melalui perahu sebagai sarana transportasi utama.
Sedikitnya 100 kepala keluarga (KK) terdampak banjir kali ini. Akses jalan utama desa terendam, sehingga kendaraan tidak dapat melintas. Warga yang bergantung pada aktivitas di luar rumah terpaksa menghentikan kegiatan mereka. Selain itu, banjir juga mengganggu operasional fasilitas umum, termasuk sekolah. SDN 28 Jemongko menghentikan kegiatan belajar mengajar karena jalan menuju sekolah terendam air.
Namun, di tengah kondisi sulit, sebagian warga tetap berusaha menjalankan aktivitas ekonomi mereka. Seorang ibu dari Desa Jemongko Dalam tetap menjual hasil kebunnya berupa sukun dan pisang ke warga di Desa Simpang Jemongko. Dengan menggunakan perahu, ia berkeliling menawarkan dagangannya kepada warga yang masih bertahan di rumah masing-masing.
“Banjir sekitar 2 meteran tingginya. Tahun 2009 di bulan Januari juga kalau gak salah pernah terjadi banjir seperti ini,” ujar Patricia, seorang warga yang membeli dagangan tersebut.
Menurut warga yang mengirim video kejadian ini, aktivitas jual beli dengan perahu menjadi pemandangan umum setiap kali banjir melanda kawasan tersebut. Meski terdampak bencana, warga tetap mencari cara untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini menunjukkan ketangguhan masyarakat setempat dalam menghadapi bencana yang hampir rutin terjadi setiap musim hujan.
Saat ini, warga berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah, baik dalam bentuk logistik maupun penanganan lebih lanjut terhadap banjir yang kerap melanda wilayah mereka. Dengan curah hujan yang masih tinggi, warga juga waspada terhadap kemungkinan meningkatnya ketinggian air dalam beberapa hari ke depan.