Profil Tito Karnavian, Plt Menko Polhukam yang Gantikan Mahfud Md
BERITAINKALBAR.COM – Profil Tito Karnavian, Plt Menko Polhukam yang menggantikan Mahfud Md usai mundur karena ikut Pilpres 2024.Â
Plt Menko Polhukam
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Mahfud Md yang mengundurkan diri. Keputusan tersebut diumumkan oleh Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Gedung Bale Rame, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (03/02/2024).
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemilihan Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam didasarkan pada pengalamannya, termasuk pengalamannya sebelumnya di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan sebagai Kapolri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengeluarkan surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20/P Tahun 2024. Keppres tersebut menghentikan Mahfud Md dari jabatan Menko Polhukam dan menunjuk Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas Menko Polhukam.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa belum ada keputusan definitif mengenai pengganti Mahfud Md sebagai Menko Polhukam. Yang terpenting, menurutnya, adalah kelancaran organisasi.
Presiden juga mengindikasikan bahwa pengganti definitif untuk jabatan Menko Polhukam akan dipilih secepat mungkin dan akan berasal dari kalangan nonpartai politik.
Profil Tito Karnavian
Lulusan Akpol
Muhammad Tito Karnavian, seorang Jenderal Polisi (Purnawirawan), dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 1964. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 2 Palembang pada tahun 1983.
Setelah menamatkan SMA, Tito melanjutkan pendidikannya di Akademi Kepolisian (Akpol). Ia lulus sebagai lulusan terbaik dengan penghargaan bintang Adhi Makayasa pada tahun 1987.
Selain itu, ia memperoleh gelar Master of Arts in Police Studies dari University of Exeter, Inggris pada tahun 1993.
Karir di Polri dan Pemerintahan
Selama berkarier di Kepolisian, Tito juga menempuh studi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan meraih gelar lulusan terbaik dengan penghargaan bintang Wiyata Cendekia pada tahun 1996. Pada tahun 2020, ia juga menyelesaikan Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Polisi Republik Indonesia (Sespim Lemdiklat Polri).
Tito juga meraih bintang Seroja dari Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVII yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada tahun 2011.
Pendidikan lanjutan yang diperolehnya meliputi gelar Bachelor of Arts in Strategic Studies dari Massey University Auckland pada tahun 1998. Kemudian, ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D in Strategic Studies with Interest on Terrorism and Islamist Radicalization dari S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura pada tahun 2013 dengan predikat Magna Cum Laude.
Karier di kepolisian Tito dimulai sebagai Kepala Satuan (Kasat) Serse Ekonomi Direktorat Reserse (Ditserse) Polda Metro Jaya pada tahun 1999. Selang setahun kemudian, ia ditunjuk menjadi Kasat Serse Umum Ditreserse Polda Metro Jaya pada tahun 2000.
Berbagai jabatan penting pun diembannya. Sebagai Kasat I/Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya pada 2005.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Serang Polda Banten pada 2005, Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 AT Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada 2009. Berikutnya menjadi Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010.
Pada tahun 2012, Tito menjabat sebagai Kapolda Papua. Kemudian dimutasi sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) pada 2015.
Selanjutnya, menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2016, dan Kapolri ke-23 pada 2016. Adapun jabatan terakhir yang diemban Tito dilantik sekarang adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019.
(yk)