Pemuda Dayak Kalbar: Transmigrasi Diprioritaskan, Suara Masyarakat Pedalaman Terabaikan

BERITAINKALBAR.COM, PONTIANAK – Kebijakan transmigrasi kembali menuai sorotan. Kali ini, kritik datang dari Pemuda Dayak Kalimantan Barat yang menyampaikan kekecewaan mereka melalui sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, S.Sos., M.Si.
Dalam surat tersebut, mereka menyayangkan keputusan DPR RI yang dinilai mengesampingkan hak dan aspirasi masyarakat asli pedalaman Kalimantan Barat. Mereka menilai palu persetujuan terhadap program transmigrasi seakan menjadi “karpet merah” bagi pendatang baru, sementara warga lokal masih bergulat dengan jalan rusak, keterbatasan listrik, air bersih, hingga minimnya akses pendidikan.
“Ketukan palu itu mungkin terdengar megah di ruang sidang, tapi di telinga kami, itu seperti tanda dikuburnya harapan masyarakat pedalaman,” tulis mereka.
Pemuda Dayak menegaskan bahwa mereka tidak menolak keadilan bagi pendatang, namun berharap keadilan yang sama juga diberikan kepada masyarakat asli yang telah menjaga hutan dan tanah leluhur selama bertahun-tahun.
Mereka juga mengingatkan bahwa banyak masyarakat Dayak masih hidup dalam keterbatasan ekstrem, dari anak-anak yang belajar dengan pelita, hingga ibu-ibu yang harus berjalan berkilo-kilometer untuk mencari air bersih.
Surat ini menjadi bentuk ekspresi kekecewaan terhadap apa yang mereka sebut sebagai ketimpangan pembangunan.
“Kami bukan tamu. Kami adalah tuan rumah yang kini tersingkir di rumah sendiri,” tegas mereka dalam penutup surat tersebut.