Nekat! Bapak-bapak di Beduai Terobos Jalan Lumpuh karena Banjir, Warganet: Full Service Lah Tu

Kondisi banjir di salah satu jalan raya di Kecamatan Beduai, Sanggau. (Dok. PIFA/Tangkapan Layar IG Story @agoes_rayhan)
BERITAINKALBAR.COM, SANGGAU –Sebuah video viral memperlihatkan seorang bapak-bapak nekat menerobos jalan yang lumpuh akibat genangan air di Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau. Video pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @agoes_rayhan sekitar delapan jam lalu sekira pukul 11.00 WIB sebelum diunggah ulang oleh akun @sekayaminfo dengan caption, “Motor amphibi, Beduai 21 Maret 2025.”
Dalam video yang beredar, terlihat pria tersebut dengan santai mengendarai sepeda motornya menerobos genangan air yang cukup dalam.
Aksi ini menuai beragam komentar dari warganet.
“Tampan dan pemberani,” tulis akun @bnnyprtma.
“Modal nekat dan bismillah,” tambah @ahmadfarhan640.
Sementara itu, @oktavianus_joy berkomentar, “Full service lah tu.”
Video yang diunggah sekitar pukul 16.00 sore itu telah ditonton lebih dari 6.000 kali dan terus mendapat perhatian warganet. Banyak yang mengapresiasi keberanian pria tersebut, sementara lainnya menganggap aksinya cukup berisiko.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi jalan di Beduai setelah kejadian tersebut. Informasi terakhir menurut keterangan pihak berwajib, banjir melanda 5 desa di Beduai.
“Ada lima titik lokasi banjir yang sudah masuk ke akses Jalan Raya Malindo di wilayah Kecamatan Beduai,” kata Kapolsek Beduai Iptu Hudson Siahaan kepada detikKalimantan, Jumat (21/3/2025) siang.
Selain itu, tiga titik banjir juga terpantau di Dusun Beduai dengan ketinggian air bervariasi antara 10-15 cm, 30-40 cm, dan 70-80 cm. Kendaraan roda empat masih bisa melintas di lokasi dengan genangan di bawah 50 cm, sementara sepeda motor sudah tidak bisa melewati beberapa titik tertentu.
Di Dusun Muara Ilai, kondisi semakin parah dengan ketinggian air yang awalnya 30-40 cm kini telah mencapai 1,5 meter. Satu-satunya cara bagi kendaraan roda dua untuk melintas adalah dengan menggunakan rakit atau digotong.
Namun, kejadian ini menunjukkan bagaimana warga setempat tetap berusaha beraktivitas meski di tengah kondisi jalan yang sulit.