Ilmuwan Waspadai Ancaman Asteroid 2024 YR4, Apa Upaya Pencegahan dari NASA?

Ancaman Asteroid 2024 YR4 dan upaya pencegahannya menurut Ilmuwan NASA. (Ilustrasi: Dok. Beritian Kalbar)
BERITAINKALBAR.COM, TEKNO – NASA terus meningkatkan pemantauan terhadap ancaman Asteroid 2024 YR4 yang berpotensi menghantam Bumi pada tahun 2032. Ilmuwan dari berbagai lembaga bekerja sama dalam melacak jalur asteroid ini serta mengevaluasi opsi mitigasi, termasuk kemungkinan penghancuran jika diperlukan.
Ancaman Asteroid 2024 YR4
“Tidak ada kepanikan, tetapi ini menjadi pembahasan utama di lorong-lorong NASA. Kami tahu masih memiliki cukup waktu untuk bertindak, tetapi perencanaan harus dimulai sekarang. Anda tidak bisa menanganinya pada menit terakhir,” ujar seorang manajer proyek di Kennedy Space Center.
Awalnya, probabilitas tabrakan asteroid ini diperkirakan mencapai 3,1% atau sekitar 1 dari 32, angka yang cukup tinggi dalam perhitungan astronomi. Namun, setelah analisis terbaru, peluang tersebut turun menjadi 1,5%, meski masih dapat berubah seiring pengamatan lebih lanjut.
Dampak dan Bahaya Asteroid 2024 YR4
Asteroid YR4 diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 90 meter, sebanding dengan gedung perkantoran besar. Jika menghantam Bumi, terutama di daerah padat penduduk, dampaknya bisa sangat destruktif. Beberapa kota dengan risiko terbesar antara lain Bogota, Lagos, dan Mumbai, dengan total populasi terdampak mencapai 110 juta orang.
“Jika asteroid ini menabrak kota besar seperti Paris, London, atau New York, dampaknya akan sangat dahsyat. Bisa saja seluruh kota dan sebagian wilayah sekitarnya tersapu bersih,” ungkap Bruce Betts, kepala ilmuwan dari Planetary Society.
Langkah Mitigasi, Pencegahan Asteroid 2024 YR4
Jika skenario terburuk terjadi, badan antariksa dunia berencana meluncurkan roket bersenjata peledak untuk mengubah jalur asteroid atau menghancurkannya. Namun, efektivitas metode ini bergantung pada komposisi asteroid, yang masih dalam tahap penelitian.
Asteroid dengan struktur berpori, seperti yang meledak di Chelyabinsk pada 2013, lebih mudah dihancurkan dibandingkan dengan yang memiliki kepadatan tinggi. NASA belum memutuskan apakah akan menggunakan hulu ledak nuklir atau metode lain untuk intervensi.
Saat ini, berbagai badan antariksa global, termasuk CNSA (China), Roscosmos (Rusia), dan ESA (Eropa), bersama dengan International Asteroid Warning Network, terus menganalisis data terbaru asteroid ini. NASA juga mengarahkan ratusan teleskop untuk melacak lintasannya sebelum ia menjauh menuju Matahari.
Asteroid 2024 YR4 diperkirakan akan kembali mendekati Bumi pada 2028, yang akan menjadi kesempatan lain bagi ilmuwan untuk melakukan pengamatan lebih lanjut. Beberapa ahli optimistis bahwa probabilitas tabrakan akan semakin menurun, tetapi NASA tetap bersiap menghadapi segala kemungkinan.
“Apa pun bisa terjadi. Namun, kita harus selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk,” ujar para ilmuwan yang dikutip dari NY Post, Jumat (21/2/2025). (da)