Display Budaya PSBD 2025, Harmoni Kebudayaan dan Replika Jurong Hiasi Sore Jalanan Tanah Kayong

Momen Display Budaya PSBD Ketapang tahun 2025. (Dok. Seksi Dokumentasi & Publikasi PSBD 2025)

BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Suasana sore di Bumi Kayong berubah menjadi lautan warna dan semangat budaya, saat Pawai dan Display Budaya PSBD XI Ketapang 2025 digelar meriah pada Selasa (7/10/2025). Ribuan warga tumpah ruah dalam iring-iringan karnaval budaya yang menampilkan keindahan busana adat, jurong khas Dayak (rumah lumbung padi), serta kreativitas seni dari DAD kecamatan dan OPD di Kabupaten Ketapang.

Pawai budaya dimulai dari Gerbang Gawai di Balai Sungai Kedang, Jalan H. Agus Salim, kemudian melintasi Jalan D.I Panjaitan, berlanjut ke Jalan R. Suprapto melewati Tugu Ale-Ale, dan berbelok kanan menuju Jalan Merdeka. Rute dilanjutkan lurus ke arah Jalan A. Yani melewati Tugu Tolak Bala, kemudian belok kiri ke Jalan Jenderal Sudirman, terus ke Jalan S. Parman, dan kembali melalui Jalan Agus Salim hingga berakhir di Balai Sungai Kedang.

Baca juga:  Rose Blackpink Dihapus dari Foto Saint Laurent, Elle UK Tuai Kecaman

Pawai dibuka secara resmi oleh Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, yang mengibarkan bendera Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang) sebagai tanda dimulainya Karnaval Budaya, didampingi Ketua Panitia PSBD XI Andreas Hardi, Kepala OPD se-Ketapang serta pemimpin besar pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Panglima Jilah.

Kehadiran Mas Heru “Jejak Si Gundul”, turut menyita perhatian masyarakat. Ia ikut ambil bagian dalam pawai, menunjukkan dukungannya terhadap pelestarian adat dan kebudayaan Dayak. Suasana karnaval kian semarak dengan penampilan atraktif berbagai komunitas adat, sekolah, dan sanggar seni yang menampilkan harmoni gerak, musik tradisional, serta simbol-simbol kearifan lokal.

Baca juga:  4 Jalur SPMB 2025 SMA Sederajat yang Dirilis Disdikbud Kalbar & Alokasi Kuotanya

Pawai budaya ini bukan hanya menjadi tontonan meriah, tetapi juga bentuk nyata dari semangat persatuan, pelestarian, dan kebanggaan terhadap identitas Dayak Ketapang. Setiap langkah peserta mencerminkan pesan luhur bahwa budaya bukan sekadar warisan, melainkan sumber kekuatan dalam membangun karakter dan jati diri bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *