BMKG Rilis Potensi Karhutla di Kalimantan Barat, 5-11 Juli 2025

BMKG Kalimantan Barat rilis potensi karhutla
BERITAINKALBAR.COM – Potensi kemudahan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat pada Sabtu, 5 Juli hingga Jumat, 11 Juli 2025 diprediksi mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data prakiraan BMKG yang dirilis melalui peta sebaran potensi karhutla, beberapa wilayah Kalbar mulai masuk kategori sangat mudah terbakar (merah tua).
Pada 5 Juli 2025, sebagian besar wilayah Kalbar masih berada dalam kondisi aman (biru) meskipun mulai terlihat zona kuning (sedang) di kawasan selatan. Namun pada 6 Juli 2025, hampir separuh Kalbar berubah drastis dengan dominasi zona merah yang menandakan kondisi sangat rentan karhutla.
Kondisi ini sedikit mereda pada 7 Juli 2025 dengan peta kembali didominasi warna biru, tetapi mulai 8 Juli 2025 potensi karhutla meningkat lagi, terutama di wilayah utara dan tengah Kalbar. Memasuki 9 hingga 11 Juli 2025, potensi kemudahan terjadi karhutla semakin meluas dengan mayoritas wilayah masuk kategori merah dan merah tua, meliputi Sambas, Bengkayang, Ketapang, Kapuas Hulu, hingga sebagian Kubu Raya.
BMKG Kalbar mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar. Pemerintah daerah bersama TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni juga diminta meningkatkan patroli terpadu serta upaya pendinginan dini pada lahan-lahan gambut yang rawan terbakar.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan diimbau selalu memantau titik panas (hotspot) yang biasanya diinformasikan melalui laman resmi BMKG Kalbar. Dengan demikian, langkah pencegahan dapat segera dilakukan untuk meminimalisasi risiko meluasnya kebakaran.
Dalam menghadapi potensi karhutla pada periode ini, diharapkan koordinasi antarinstansi terus ditingkatkan. Masyarakat pun diminta tidak ragu melapor kepada petugas jika melihat tanda-tanda munculnya api atau asap di sekitar wilayah tempat tinggalnya. (Muhammad Zibi Alifiqri)