Pertarungan Veddriq di Le Bourget Sport Climbing Venue pada Kamis (8/8/2024) penuh dengan ketegangan dan kegemilangan. Ia memulai langkahnya di perempat final dengan mengalahkan Bassa Mawem dari Prancis dengan catatan waktu 4,88 detik. Di babak semifinal, Veddriq melaju dengan cepat, mengalahkan Reza Ali Pour dari Iran dengan waktu 4,78 detik.
Puncak perjuangan Veddriq terjadi di babak final, di mana ia berhadapan dengan Wu dari China. Dalam pertandingan yang sangat menegangkan, Veddriq berhasil menyelesaikan lintasan dalam waktu 4,75 detik, mengamankan medali emas untuk Indonesia. Kemenangan ini menandai pertama kalinya Indonesia meraih emas dari cabang panjat tebing di ajang Olimpiade.
Prestasi ini disambut dengan penuh suka cita, tidak hanya oleh keluarga dan masyarakat Pontianak, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada Veddriq atas keberhasilannya.
“Raihan ini sekaligus menjadi sejarah penyumbang emas pertama Indonesia dari cabang panjang tebing kategori speed wall climbing Olimpiade. Selamat!” ucapnya, dikutip dari akun X @jokowi.
Veddriq Leonardo kini menjadi simbol kebanggaan dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia, membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat membawa nama bangsa ke puncak tertinggi di dunia olahraga.
Profil Veddriq Leonardo Pontianak
Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing asal Pontianak, Kalimantan Barat, mulai menggeluti olahraga ini sejak masa SMA. Awalnya, ia mencoba nomor boulder, namun potensinya ternyata lebih bersinar di nomor speed. Sejak 2018, Veddriq telah meraih banyak prestasi di kancah internasional, termasuk enam gelar juara dunia.
Di antara pencapaiannya, Veddriq menjadi juara di Piala Dunia IFSC di Amerika Serikat (2021, 2022, 2023), Swiss (2021), dan Korea Selatan (2022, 2023). Pada Olimpiade Paris 2024, ia mencetak sejarah dengan menjadi atlet non-bulutangkis pertama dari Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade.
Veddriq dikenal sebagai pribadi yang gigih dan teguh pendirian, sifat yang dibentuk sejak kecil. Ibunya, Rosita, menceritakan bahwa Veddriq tidak pernah gentar menghadapi rintangan, bahkan saat harus berlatih di tengah kabut asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan.
Beberapa prestasi Veddriq termasuk 1 emas di Olimpiade 2024, 6 gelar kejuaraan dunia, 1 emas di Asian Games 2018, dan 1 emas di PON Papua. (da)