Semarak Lomba Tradisional PSBD 2025, Tradisi Bangkit Lewat Rotan Segulung dan Tengkuyung Berameh

Peserta lomba tradisional PSBD Ketapang 2025. (Dok. Seksi Dokumentasi & Publikasi PSBD 2025) )

BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Langit sore di Balai Sungai Kedang, Pendopo Bupati Ketapang, menjadi saksi bagaimana semangat tradisi kembali berdenyut di dada para peserta Pekan Seni Budaya Dayak (PSBD) XI Tahun 2025. Di antara gemuruh tepuk tangan dan tawa masyarakat, dua lomba tradisional yaitu Rotan Segulung dan Tengkuyung Berameh resmi digelar, membuka rangkaian lomba budaya yang akan berlangsung hingga 11 Oktober mendatang.

Sebelum perlombaan dimulai, suasana hangat di arena diwarnai dengan pemaparan materi singkat oleh Bapak Adrianus Seran, selaku tim yang menjelaskan makna filosofis dari permainan tradisional tersebut. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Ketapang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tengah memperjuangkan pengakuan Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) atas sejumlah tradisi lokal, agar permainan-permainan khas Dayak ini diakui secara nasional sebagai kekayaan budaya bangsa.

Baca juga:  Mempawah Juara Umum MTQ XXXIII Kalbar 2025, Berikut Klasemen Peringkat Akhir

Lomba yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB ini mempertemukan belasan peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Ketapang. Mereka datang bukan sekadar untuk bersaing, tetapi juga untuk menyulam kembali benang kebersamaan dan menghidupkan warisan leluhur Dayak yang sarat makna.

Dalam lomba Rotan Segulung, ketangkasan dan kecepatan menjadi kunci. Berdasarkan laporan koordinator Lomba Tradisional Nong Moses, dari 15 peserta yang berlaga, tiga nama berhasil menorehkan prestasi terbaik:
Joyon (Dangao Galen) tampil tangguh dan konsisten hingga meraih Juara 1.
Karlos (PDPS) menyusul dengan kecepatan dan ketepatan yang memukau.
Olen (KR3) menutup podium dengan semangat yang tak kalah membara.

Sementara itu, dalam lomba Tengkuyung Berameh yang diikuti 12 peserta, keuletan dan keharmonisan gerak menjadi daya tarik tersendiri. Suasana kompetisi terasa hangat penuh tawa namun tetap menjunjung sportivitas.
Lusi (DAD SP2) berhasil meraih Juara 1 berkat teknik dan ketelitian yang nyaris sempurna.
P. Sibuk (Ayong Sekadau) menunjukkan kemampuan luar biasa dan menempati posisi kedua.
Asuan (DAD Sandai) melengkapi daftar pemenang dengan performa yang mengesankan.

Baca juga:  3 Lokasi Layanan GraPARI Pontianak untuk Pelanggan Telkomsel

Ketua Panitia PSBD XI Ketapang 2025 menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme peserta dan masyarakat yang terus memenuhi arena lomba.

“Hari ini kita tidak hanya melihat perlombaan, tapi juga menyaksikan bagaimana budaya kita tetap hidup di tengah perubahan zaman. Inilah jati diri kita yang harus dijaga bersama,” ujarnya.

Suasana semakin meriah ketika seluruh peserta berfoto bersama di panggung utama, diiringi denting musik tradisional yang menggema lembut di udara sore. Wajah-wajah penuh senyum menandai keberhasilan hari pertama lomba tradisional PSBD XI, bukan hanya bagi para pemenang, tapi juga bagi semangat kebersamaan seluruh peserta.

Baca juga:  Demo di Kantor Bupati, Warga Beloyang Melawi Tuntut Kades Tak Bertanggung Jawab Mundur

Rangkaian lomba tradisional masih akan berlanjut. Besok, Kamis (9/10/2025), masyarakat kembali akan disuguhkan dengan berbagai atraksi budaya seperti Melukis Perisai, Menumbuk Padi, dan Pangkal Gasing. Acara dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai di tempat yang sama, Balai Sungai Kedang, Pendopo Bupati Ketapang.

Hari ini, tradisi bukan sekadar cerita masa lalu, ia hidup kembali di tangan-tangan anak negeri yang percaya bahwa budaya adalah akar, dan PSBD XI adalah ladang tempatnya tumbuh subur kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *