Pagelaran Seni Budaya Melayu Kabupaten Ketapang Siap Digelar 26-30 September 2025

Ketua Dewan Adat Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang, Ir. H. Darmansyah, SH., MM. (Dok. MABM Ketapang)
BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Pagelaran Seni Budaya Melayu Kabupaten Ketapang dijadwalkan berlangsung pada 26 hingga 30 September 2025 mendatang. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Adat Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang, Ir. H. Darmansyah, SH., MM, dalam rapat panitia yang digelar pada Kamis (11/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Darmansyah menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata upaya pelestarian adat istiadat dan seni budaya Melayu di Ketapang.
“Suku bangsa banyak ragamnya, menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Beruntunglah kita orang Melayu, Kitabullah menjadi pegangan,” ujarnya dikantor sekSetariat MABM Ketapang.
Ia menekankan, masyarakat Melayu senantiasa berpegang pada prinsip Syarak yang bersendikan Kitabullah. Artinya, setiap tindak tanduk dalam kehidupan selalu berlandaskan adat istiadat, hadis, dan Al-Qur’an.
“Masyarakat Melayu selalu rukun, cinta kasih sesama manusia dan alam di mana pun berada, yang kita kenal dengan ungkapan: Di mane kaki diinjak, di situ langit dijunjung,” tambahnya.
Darmansyah juga mengingatkan bahwa dalam adat Melayu, manusia dilarang bersikap serakah dan arogan, baik terhadap sesama maupun alam.
“Untuk itu setiap tahun kita memperingati seni budaya Melayu agar anak cucu tetap mengenal dan melestarikan adat istiadatnya. Perlombaan yang kita tampilkan nanti adalah permainan dan penampilan yang sudah melekat sebagai bagian dari tradisi Melayu,” jelasnya.
Pagelaran ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Ketapang. Darmansyah menyampaikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Ketapang yang telah memfasilitasi acara ini.
“Ini adalah bentuk kecintaan terhadap budaya daerah yang ada di Kabupaten Ketapang,” ucapnya.
Rangkaian kegiatan Pagelaran Seni Budaya Melayu akan diisi dengan berbagai perlombaan, pertunjukan seni, serta penampilan tradisi khas Melayu yang diharapkan mampu memperkuat identitas budaya dan menjadi sarana edukasi bagi generasi muda.