VIDEO: Momen Display Budaya, Pawai Pekan Gawai Dayak 2025

Bujang dan Dara Gawai (Budara) Dayak terpilih 2024 melambai-lambai bersama rekan-rekan peserta Budara 2025 saat pawai Pekan Gawai Dayak 2025, Selasa (20/5/2025). (Dok. Beritain Kalbar)
BERITAINKALBAR.COM, PONTIANAK – Ribuan warga memadati kawasan Rumah Radakng, Pontianak, untuk menyaksikan momen Display Budaya, pawai yang menjadi salah satu agenda utama dalam pembukaan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-39, Selasa (20/5/2025). Antusiasme masyarakat terlihat sejak pagi hari, dengan barisan pengunjung memenuhi area sepanjang rute pawai yang menampilkan kekayaan budaya dari berbagai sub-suku Dayak se-Kalimantan Barat.
Video Pawai Gawai Dayak 2025
Pawai display budaya ini memukau dengan penampilan busana adat, tarian khas, alat musik tradisional, hingga simbol-simbol sakral yang mencerminkan keunikan tiap sub-suku Dayak seperti Iban, Kanayatn, Taman, Punan, dan Ketungau. Masing-masing kontingen menampilkan prosesi adat mereka dengan penuh semangat dan kebanggaan.
Suasana menjadi semakin meriah dengan iringan gong dan tabuhan gendang yang menggema dari panggung utama.
Kegiatan pawai budaya ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni dan adat, tetapi juga sebagai bentuk nyata pelestarian budaya lokal. Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya momen PGD sebagai perekat seluruh masyarakat Kalbar.
“Saya ingin Pekan Gawai Dayak ini sebagai momentum yang sangat baik karena dapat mempersatukan seluruh putra putri Kalbar. Suku apapun yang ada di Kalbar adalah putra Kalbar yang wajib pemerintah lindungi, ayomi, dan layani,” ujarnya saat membuka rangkaian acara.
Pawai tahun ini mengambil rute sepanjang beberapa jalan utama di Kota Pontianak. Dimulai dari Pasar Radakng, peserta pawai bergerak ke Jl. Sutan Syahrir, lalu menuju Jl. Sultan Sjahrir, berlanjut ke Jl. G. S. Lelalang, dan melintasi Jl. A. Yani, sebelum kembali ke Jl. Sultan Sjahrir dan berakhir di titik semula di Pasar Radakng.
Pawai budaya PGD 2025 ini juga menjadi simbol penguatan identitas Dayak di tengah keberagaman etnis Kalimantan Barat. Selain sebagai hiburan dan daya tarik wisata budaya, kegiatan ini juga sarat dengan nilai edukasi dan pesan toleransi yang disampaikan melalui seni tradisi.
Tahun ini, PGD mengangkat tema “Merawat Budaya, Menjaga Bangsa” dengan subtema “40 Tahun Sekretariat Bersama Kesenian Dayak”. PGD 2025 menampilkan adat Dayak Ketungau Tesa’ek dari Sekadau sebagai sorotan utama.
Saksikan videonya di kanal resmi PontianakInformasi dan rasakan atmosfer semarak Gawai Dayak yang penuh warna, semangat, dan kebanggaan akan warisan leluhur. (da)