Usai Sudah PSBD XI Ketapang: Ditutup Bupati Alexander Wilyo, Gema Budayanya Tetap Mengalun di Ingatan

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo saat sampaikan sambutan sekaligus menutup PSBD Ketapang 2025. (Dok. Seksi Dokumentasi dan Publikasi PSBD 2025)
BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Gemerlap malam di Balai Sungai Kedang, Kompleks Pendopo Bupati Ketapang, Sabtu (11/10/2025), menjadi saksi berakhirnya perhelatan Pentas Seni dan Budaya Dayak (PSBD) XI Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang. Bupati Ketapang yang juga Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua Alexander Wilyo, S.STP., M.Si., secara resmi menutup kegiatan yang sejak 7 Oktober menarik antusias masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Alexander Wilyto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PSBD XI, yang dinilai bukan sekadar ajang hiburan, melainkan ruang pelestarian nilai-nilai budaya Dayak.
“Pemerintah daerah tentu saja memberikan ruang kepada masyarakat untuk menampilkan adat dan budaya. Harapan kita, ke depan PSBD dapat dikembangkan menjadi pentas seni multi etnis yang menyatukan seluruh keberagaman di Ketapang. Ketapang ini rumah kita bersama, harus kita jaga dan bangun bersama,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar masyarakat Dayak tak hanya datang menonton, tetapi turut aktif melestarikan tradisi leluhur.
Sebelumnya, Ketua Panitia PSBD XI, Andreas Hardi, dalam laporannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Ketapang atas dukungan anggaran, serta kepada perusahaan yang turut membantu. Perputaran uang selama kegiatan ini mencapai lebih dari Rp500 juta.
Artinya, kegiatan ini juga berdampak pada perekonomian masyarakat, termasuk pelaku UMKM di Kalimantan Barat,” ungkapnya.
Andreas juga menegaskan bahwa pentas seni merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan diwariskan lintas generasi. Sementara itu, Ketua Harian DAD Ketapang L.Y. Lukman dalam sambutannya menilai PSBD XI bukan hanya ajang seni, tetapi juga perekat solidaritas antarwarga adat.
Ia menyampaikan terima kasih atas partisipasi seluruh panitia, peserta lomba, dan masyarakat yang turut memeriahkan acara hingga malam penutupan. Suasana semakin meriah dengan penampilan Sanggar Kepatihan, yang membawakan tarian penuh pesona di hadapan para tamu undangan.
Sebagai puncak acara, dilakukan pembagian hadiah bagi para pemenang, termasuk juara umum yang pada edisi ini disabet DAD Kecamatan Delta Pawan. Panggung penutupan dibuka oleh Sanggar Kepatihan, peraih juara 1 Tari Kreasi Dayak.
Permainan tradisional Tengkuyung Berameh juga disajikan, menghadirkan kehangatan budaya di penghujung malam Tanah Kayong. Kemudian sela-sela sambutan diselingi penampilan memukau Anggo Boneng dari Tangkitn Janawi Nusantara yang berhasil meraih Juara 1 Lomba Musik Sape’. Suara merdu Nabila Eliza N peraih Juara 1 Pop Singer Lagu Dayak juga turut memeriahkan malam terakhir PSBD .
Malam penutupan PSBD XI ditutup dengan hiburan dari Artis Dayak Ketapang Maria Meirina Bantang dan Alvino DJ. PSBD XI telah usai, namun semangatnya tetap hidup, seindah tarian, seharmonis alunan sape’, dan sekuat persaudaraan Dayak yang tak lekang oleh waktu.




