Semarak Doa & Silaturahmi Hidup Lagi di Pendopo Bupati Ketapang, Ratusan Ibu Pengajian Ikut Serta

BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Sabtu siang, 24 Mei, suasana rumah dinas Bupati Ketapang berubah hangat dan penuh makna. Ratusan ibu dari berbagai kelompok pengajian berdatangan mengenakan kerudung warna-warni, memenuhi ruangan Pendopo Bupati dengan rindu dan harapan. Setelah sekian lama vakum, kegiatan pengajian bersama akhirnya kembali digelar. Bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi momentum untuk melepas rindu dan merajut kembali kebersamaan yang sempat hilang.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Ketapang ini bukanlah acara biasa. Ketua TP PKK Ketapang, Lusia Dewi Nurjana, secara langsung menyambut para peserta dengan senyum hangat. Dalam sambutannya, ia menegaskan tujuan utama dari kegiatan ini.
“Kita mengangkat tema memperkuat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiah serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi demi terwujudnya pembangunan berkeadilan untuk Kabupaten Ketapang maju dan mandiri,” ujarnya.
Lantunan doa yang merdu dan iringan gendang hadrah menyelimuti suasana. Tidak hanya mempererat hubungan spiritual, acara ini juga membangkitkan semangat gotong royong dan memperkuat nilai-nilai sosial. Sebuah pengingat bahwa pembangunan daerah tak hanya diukur dari bangunan fisik, tetapi juga dari ketahanan spiritual dan keharmonisan masyarakatnya.
Di tengah jalannya kegiatan, Herlina, Ketua Pokja 3 TP PKK Ketapang yang lebih akrab disapa Mak Lin, tak mampu menyembunyikan haru. Air matanya sesekali menetes menyaksikan semangat luar biasa dari para peserta yang hadir.
“Luar biasa antusiasme kelompok pengajian hari ini… karena sudah lama sekali kegiatan seperti ini vakum. Jadi haus, kangen. Rasanya seperti kembali ke rumah,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Mak Lin juga menyampaikan rasa bangganya atas kepemimpinan daerah dan peran aktif TP PKK yang telah menghidupkan kembali kegiatan yang dinanti banyak pihak.
“Mereka hebat. Bisa mewujudkan apa yang dulu dijanjikan. Saya bangga,” tutur Mak Lin.
Kegiatan ini juga menjadi penanda awal dari rencana besar TP PKK Ketapang untuk menjadikan pengajian sebagai agenda rutin bulanan. Lusia Dewi menegaskan bahwa acara serupa akan kembali digelar setiap bulan, tepatnya di minggu ketiga. Harapannya tak muluk-muluk, hanya ingin agar tali silaturahmi terus terjalin dan nilai-nilai gotong royong terus hidup dalam keseharian masyarakat.
Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan ini menjadi oase di tengah padatnya arus pembangunan. Ia menunjukkan bahwa pemerintah daerah tak hanya sibuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan fisik semata, tetapi juga memberi ruang bagi keseimbangan batin dan spiritual masyarakat.
Di tengah tantangan zaman, modernisasi, dan perubahan sosial yang cepat, ruang-ruang seperti ini menjadi penting. Ia menjadi tempat untuk menenangkan diri, memperkuat solidaritas, dan memperdalam keimanan. Karena kesejahteraan sejati tak hanya berbicara tentang materi, tapi juga tentang ketenangan hati dan kuatnya hubungan antarwarga.
Pengajian di Pendopo Bupati Ketapang ini, mungkin bagi sebagian orang hanyalah acara keagamaan biasa. Namun bagi ratusan ibu-ibu yang hadir siang itu, ia adalah pelipur rindu, penguat ikatan, dan cahaya yang kembali menerangi hati. Ketapang kembali mengalirkan harapan melalui kebersamaan, dan dari tempat yang sederhana ini, langkah menuju masyarakat yang harmonis dan beriman kembali dimulai.