Profil Pilatus Conto: dari Guru hingga Pimpinan CU, Arsitek Perubahan Balai Semandang

Profil Pilatus Conto

Pilatus Conto

BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Membangun dari akar, menata dari pinggiran, itulah filosofi hidup Pilatus Conto. Sosok yang tak asing di Kalimantan Barat ini telah membuktikan bahwa kepemimpinan tidak selalu harus datang dari pusat kekuasaan; berikut profil Pilatus Conto!

Pilatus Conto

Selama lebih dari tiga dekade, Pilatus membentuk jejak karier yang kokoh dan bernilai, mulai dari dunia pendidikan, sosial-keagamaan, pemerintahan desa, hingga pengembangan koperasi kredit. Jejaknya bukan hanya mencerminkan karier yang cemerlang, tetapi juga narasi keteladanan dari seorang yang memilih untuk berkontribusi secara nyata bagi masyarakat akar rumput.

Fondasi Karier: Guru dan Pelayan Umat

Langkah awal Pilatus dalam dunia pengabdian dimulai sebagai Guru Honorer Yayasan Usaba Ketapang di SD Usaba Balai Semandang sejak tahun 1993 hingga 2003. Sepuluh tahun penuh tantangan ia jalani dengan tekun, meskipun status honorer tidak menjamin kesejahteraan. Di ruang kelas sederhana, ia menanamkan harapan, pengetahuan, dan karakter kepada anak-anak pedalaman yang haus pendidikan.

Baca juga:  Bengkayang dalam Angka 2024: Data Jumlah Penduduk dan Ketenagakerjaan Terbaru

Tak hanya itu, Pilatus juga dikenal sebagai tokoh keagamaan. Ia menjabat Ketua Dewan Paroki Santo Yohanes Rasul Balai Semandang (1995–1998).

Dalam posisi ini, ia menyatukan umat, menggerakkan kegiatan sosial gereja, dan menghadirkan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Kombinasi antara peran edukatif dan rohani menjadikan Pilatus sebagai sosok panutan yang dihormati luas oleh komunitasnya.

Peran Strategis di Pemerintahan Desa

Kiprah sosial Pilatus berlanjut ke ranah pemerintahan desa. Tahun 2003, ia dipercaya sebagai Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Semandang Kiri.

Setahun menjelang akhir masa tugas, ia diangkat sebagai Ketua BPD PAW (2005–2006)—sebuah bukti bahwa suara dan pikirannya dihargai sebagai representasi aspirasi warga. Dalam forum musyawarah desa, Pilatus dikenal sebagai penyambung lidah rakyat kecil yang memperjuangkan kebutuhan dasar dan pembangunan berkelanjutan.

Karier Gemilang di CU Semandang Jaya

Puncak dari dedikasi Pilatus dalam pengembangan sosial-ekonomi masyarakat tercermin dari keterlibatannya selama 19 tahun di Credit Union Semandang Jaya (CUSJ). Tahun 2005 menjadi titik awal kariernya sebagai Wakil Ketua Pengurus Dewan Pimpinan CUSJ, sebelum kemudian diangkat sebagai Koordinator TP CUSJ di Kunyil, Kecamatan Meliau (2006–2009). Ia aktif turun langsung ke lapangan, membina anggota di wilayah terpencil dengan pendekatan yang humanis dan solutif.

Baca juga:  Prediksi Cuaca BMKG Kalbar 25-27 Februari 2025: Wilayah Hujan Sedang hingga Lebat

Tahun 2010–2011, Pilatus menjabat Manajer Cabang CUSJ Simpang Laur, lalu melangkah lebih jauh sebagai Manajer Kantor Pusat CU Semandang Jaya pada tahun 2012. Kepemimpinannya membawa perubahan positif, mulai dari modernisasi sistem layanan, efisiensi operasional, hingga pertumbuhan keanggotaan yang signifikan. Keahliannya dalam manajemen SDM membuatnya dipercaya memegang berbagai jabatan strategis, antara lain:

  • Kepala Departemen HRM CUSJ (2013–2014, dan 2018–2021)

  • Kepala Bagian SDM CUSJ (2015–2017)

  • Kepala Departemen Kredit dan Penagihan CUSJ (2021–2024)

Seluruh posisi tersebut dijalani dengan visi yang konsisten, memperkuat koperasi sebagai lembaga yang memberdayakan anggotanya secara berkelanjutan. Ia juga dikenal sebagai mentor yang membina banyak kader muda koperasi agar mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan yang profesional dan berintegritas.

Baca juga:  Daftar Bahasa Daerah di Kalbar: Ada Bakatik, Melayu, hingga Dayak Kanayatn

Akhir Pengabdian, Awal Warisan

Pada Februari 2025, Pilatus Conto resmi memasuki masa purna tugas dari CU Semandang Jaya. Namun, pengabdiannya tak pernah benar-benar usai. Warisan pemikiran, sistem kerja, dan keteladanan yang ia tinggalkan terus hidup dalam organisasi dan masyarakat yang pernah ia layani.

“Ia tidak hanya membangun organisasi, tetapi juga membina manusia—dan itulah warisan paling bernilai dari perjalanan hidupnya.”

Lebih dari sekadar jabatan dan pencapaian, nama Pilatus Conto mengajarkan bahwa kekuatan kepemimpinan tumbuh dari kesungguhan melayani.

Ia adalah arsitek perubahan dari pinggiran, seorang pembangun yang bekerja dalam diam namun meninggalkan bekas mendalam. Kisah hidupnya adalah inspirasi tentang bagaimana karier bisa menjadi jalan untuk memperkuat martabat dan daya tahan masyarakat, satu langkah kecil pada satu waktu. (da)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *