Profil Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia yang Dirintis Prabowo

Profil Bank Emas Indonesia

BERITAINKALBAR.COM, LOKAL  – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kehadiran Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Berikut profil Bank Emas Indonesia, Layanan perbankan berbasis emas yang diresmikan pada Rabu (26/2/2025) di The Gade Tower, Jakarta.

Profil Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia: Pilar Ekonomi Berbasis Emas

Bank Emas Pegadaian didirikan untuk memberikan akses layanan investasi dan transaksi berbasis emas bagi masyarakat. Bank Emas menggunakan prinsip syariah yang sesuai dengan nilai-nilai ekonomi Islam.

Sementara itu, Bank Syariah Indonesia hadir sebagai lembaga keuangan yang mendukung aktivitas ekonomi berbasis nilai-nilai syariah. Bank ini memberikan pembiayaan produktif bagi industri.

Bank Emas juga memastikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam aset emas secara aman dan transparan.

Baca juga:  Formasi CPNS-PPPK Sekadau 2024 dan Cara Mendaftarnya

Dalam peresmiannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa layanan ini sejalan dengan kebijakan strategis lainnya. Salah satunya, terkait penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Menurutnya, kebijakan ini mewajibkan perusahaan yang memperoleh aset negara dan kredit dari bank pemerintah untuk menempatkan hasil usahanya di bank nasional Indonesia. Dengan kebijakan ini, diharapkan cadangan devisa negara dapat meningkat secara signifikan.

Kata Presiden Prabowo, Tujuan Didirikan Bank Ema

“Pemerintah yang saya pimpin sekarang telah melakukan beberapa kebijakan strategis sebagai ikhtiar menuju kemandirian ekonomi, menuju Indonesia yang aman, adil, makmur, kuat, berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden optimistis bahwa kebijakan DHE SDA dapat meningkatkan devisa negara hingga USD100 miliar per tahun, dengan tambahan USD80 miliar selama tahun 2025 sebagai hasil dari penerapan kebijakan yang dimulai pada 1 Maret 2025.

Baca juga:  INFOGRAFIS Timnas Indonesia: Prestasi Shin Tae-yong dan Rank FIFA

Hilirisasi Industri dan Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia)

Selain itu, Presiden juga menyoroti peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) pada 24 Februari 2025. Aset totalnya lebih dari USD900 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mempercepat hilirisasi industri nasional, menciptakan nilai tambah ekonomi yang besar bagi Indonesia.

“Total aset lebih dari USD900 miliar akan memungkinkan kita untuk mempercepat pembangunan industri kita, industri hilirisasi kita, sehingga nilai tambah dari semua sumber daya alam kita, semua produksi kita bisa dipercepat secara signifikan, nilai tambah bisa belasan kali, bisa puluhan kali, bahkan bisa ratusan kali,” ungkap Presiden.

Baca juga:  Tiga Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Bank Kalbar Jadi DPO Usai 3 Kali Mangkir Panggilan Kejati

Presiden menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya yang transparan, bebas korupsi, dan berbasis pada kepentingan jangka panjang generasi mendatang.

“Tentu hal-hal yang baru atau hal-hal yang inovatif, atau hal-hal terobosan pasti mengundang pertanyaan. Tapi dengan niat yang baik, dengan tekad yang kuat, dengan belajar dari semua pengalaman, dengan keinginan untuk menegakkan pemerintah yang bersih, yang bebas dari korupsi, kita yakin dan percaya bahwa kekayaan kita akan dijaga, karena kekayaan kita adalah milik anak dan cucu kita,” tegasnya.

Dengan kehadiran Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia, serta implementasi kebijakan strategis lainnya. Pemerintah pun optimistis bahwa ekonomi nasional akan semakin kuat, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan global di masa depan. (da)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *