Momen Upacara Adat Menoik’i Rumah Besar Jurongk Tinggi di Kediaman Bupati Ketapang

Bupati dan Wakil Bupati Ketapang bersama pengurus adat dan tamu undangan usai Ritual Adat Menoik’i Rumah Besar Jurongk Tinggi di Pendopo Bupati Ketapang. (Dok. Prokopim Pemkot Ketapang)
BERITAINKALBAR.COM, LOKAL – Tradisi sakral menaiki rumah baru, yang dikenal sebagai Menoik’i Rumah Besar Jurongk Tinggi, berlangsung di Pendopo Bupati Ketapang pada Rabu (5/3/2025). Ritual adat ini memiliki makna mendalam sebagai doa permohonan berkah dan ketentraman dalam menempati rumah jabatan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara pemerintah daerah dengan masyarakat adat setempat.

Pada acara tersebut, Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, menyampaikan apresiasi kepada seluruh komunitas adat yang hadir dan turut serta dalam penyelenggaraan upacara. Kehadiran perwakilan dari Simpang Sekayok, Laor-Joka, Bihak-Krio, Kayong-Gerunggang, Pesaguan Sekayok, Jelai Sekayok, Tolak Sekayok, dan Kendawangan Seakaran menunjukkan semangat kebersamaan dalam melestarikan budaya leluhur.
Sebagai pemimpin daerah, Alexander menegaskan komitmennya dalam menjalankan amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab. Ia bertekad untuk menjadi pemimpin yang merangkul semua golongan, tanpa membedakan suku, agama, maupun latar belakang.
“Sebagai bentuk terima kasih, kami akan menjaga mandat dan amanah ini dengan membangun Ketapang yang lebih baik dan lebih maju. Mulai dari pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, air bersih, telekomunikasi, hingga penyediaan listrik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.” katanya.
Alexander Wilyo juga menegaskan bahwa Kabupaten Ketapang harus menjadi rumah besar bagi seluruh penduduknya. Ia mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan dalam menjaga persatuan dan menciptakan lingkungan yang harmonis, guna mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan bagi semua.

Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya rekonsiliasi pasca-Pilkada, menegaskan bahwa saat ini bukan lagi waktunya berbicara perbedaan pilihan politik, melainkan bersatu demi kemajuan daerah.
“Tidak ada lagi 01, 02, atau 03. Kita semua kembali ke nol, yang ada hanyalah masyarakat Ketapang yang ingin memajukan daerah ini bersama-sama.” tegasnya.
Bupati juga menekankan bahwa pembangunan daerah tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah semata, melainkan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, pemangku kepentingan, maupun masyarakat secara luas.
“Kemajuan Kabupaten Ketapang bukan hanya tugas Bupati dan Wakil Bupati, tetapi membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat.” pungkasnya.
Dengan semangat gotong royong dan persatuan, ia optimistis bahwa Ketapang akan terus berkembang menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera bagi seluruh warganya. (da)