Efek Samping Konsumsi Ikan Terlalu Banyak, Ini kata Ahli

Ilustrasi Efek Samping Konsumsi Ikan Terlalu Sering (Dok. Beritain Kalbar)
BERITAINKALBAR.COM, LIFESTYLE – Ikan menempati posisi penting dalam pola makan sehat. Kandungan asam lemak omega-3, protein tanpa lemak, serta berbagai vitamin membuat ikan mampu melindungi jantung, menjaga fungsi otak, dan meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Namun, para ahli mengingatkan agar seseorang tidak mengonsumsi ikan secara berlebihan. Jika dikonsumsi tanpa batas, ikan justru bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan. Seperti dilaporkan Times of India, yang di kutip dari CNBC Indonenisa konsumsi ikan terlalu sering meningkatkan risiko paparan merkuri, alergi, hingga keracunan makanan.
Risiko Kesehatan dari Konsumsi Ikan Berlebihan
1. Paparan Merkuri Tinggi
Ikan besar seperti tuna, hiu, swordfish, dan king mackerel menyimpan kadar merkuri tinggi. Ketika seseorang makan ikan ini berlebihan, tubuh menyerap merkuri dalam jumlah besar dan akhirnya merusak sistem saraf. Times of India menuliskan, “Paparan merkuri dapat menimbulkan tremor, sakit kepala, gangguan konsentrasi, hingga masalah suasana hati.” Pada anak-anak, kondisi ini bisa menghambat perkembangan otak, sedangkan pada ibu hamil, merkuri bisa berpindah ke janin.
2. Risiko Keracunan Makanan
Jika seseorang makan ikan yang tidak segar atau dimasak setengah matang, tubuh bisa terkena bakteri, parasit, bahkan racun. Akibatnya, penderita akan mengalami mual, muntah, sakit perut, hingga demam. Hidangan mentah seperti sushi dan sashimi meningkatkan risiko ini, terutama bagi orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
3. Alergi Ikan
Sebagian orang mengalami alergi setelah makan ikan. Gejala yang muncul berupa gatal, ruam, bengkak, hingga sesak napas. Dalam kasus berat, reaksi bisa berkembang menjadi anafilaksis yang mengancam nyawa. “Alergi ikan tidak boleh dianggap sepele karena dapat menimbulkan kondisi gawat darurat medis.” di sadur dari CNBC Indonesia.
4. Kelebihan Omega-3
Meskipun omega-3 bermanfaat, jumlah berlebih justru bisa menimbulkan masalah kesehatan. National Institutes of Health (NIH) melaporkan bahwa konsumsi omega-3 berlebihan dapat mengencerkan darah dan meningkatkan risiko perdarahan. Selain itu, tekanan darah bisa turun terlalu rendah sehingga membuat seseorang merasa pusing dan mudah lelah.
5. Risiko Kenaikan Berat Badan
Nilai gizi ikan akan menurun bila dimasak dengan cara tidak sehat. Ketika seseorang mengonsumsi ikan goreng tepung, ikan bersantan, atau ikan dengan banyak mentega, jumlah kalori dan lemak jenuh meningkat drastis. Kondisi ini bisa memicu obesitas dan kolesterol tinggi.
Cara Aman Menikmati Ikan
Agar tetap sehat, para ahli menyarankan beberapa langkah:
-
Batasi konsumsi ikan hanya 2–3 porsi per minggu.
-
Pilih ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, trout, tilapia, atau ikan air tawar lokal.
-
Masak ikan hingga matang untuk membunuh bakteri dan parasit.
-
Ibu hamil, menyusui, dan anak-anak sebaiknya menghindari ikan tinggi merkuri.
-
Gunakan cara memasak sehat seperti kukus, panggang, atau bakar.
Seorang pakar nutrisi yang dikutip Times of India menegaskan, “Konsumsi ikan tetap bermanfaat, tetapi harus diimbangi dengan pemilihan jenis ikan yang aman dan porsi yang terkontrol.”
Dengan langkah tersebut, seseorang bisa menikmati manfaat ikan tanpa mengalami risiko kesehatan.