Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Masih Macet pada Jam 8-9 Malam
BERITAINKALBAR.COM – Macet Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Pontianakmasih terjadi, bahkan saat malam hari.
Macet Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Pontianak
Duplikasi Jembatan Kapuas 1 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, masih mengalami kemacetan pada jam 8 hingga 9 malam. Jembatan tersebut baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Maret 2024 lalu.
Duplikasi Jembatan Kapuas I sebelumnya diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Kota Pontianak dan wilayah sekitarnya. Namun kendala lalu lintas tampaknya masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Pantauan yang dilakukan oleh tim redaksi, kemacetan terjadi pada Senin (15/4/2024) malam WIB. Pada pukul 20.00 WIB, badan jalan di Jembatan Kapuas I dipadati oleh kendaraan roda dua dan roda empat dari ujung ke ujung jembatan. Bahkan pada pukul 21.00 WIB, jembatan masih terlihat macet, menyebabkan antrian kendaraan yang panjang.
Sejumlah pengendara sepeda motor bahkan mengalami keterlambatan hingga 5-20 menit akibat kemacetan yang terjadi. Terkhusus di arah lampu merah simpang 4 jalan Tanjung Raya.
Kendaraan roda dua dan roda empat terlihat padat di sepanjang ruas badan jalan, mengindikasikan masih adanya kendala dalam kelancaran lalu lintas.
Jembatan Kapuas tersebut dibangun dengan panjang 430 meter dan lebar 8 meter. Anggaran biaya pembangunan mencapai Rp275 miliar.
Duplikasi tersebut diharapkan dapat memperlancar aktivitas kawasan antara pusat Kota Pontianak dan Kecamatan Pontianak Timur.
Presiden Joko Widodo menyatakan harapannya pada saat peresmian jembatan tersebut, namun dalam dua hari pasca peresmian, tampaknya tantangan dalam mengatasi kemacetan masih cukup besar.
Peresmian Jembatan Kapuas I memang menjadi tonggak sejarah dalam infrastruktur transportasi Kota Pontianak, menandai komitmen pemerintah dalam memajukan infrastruktur di seluruh Indonesia. Namun, tantangan nyata dalam mengelola mobilitas dan lalu lintas masih memerlukan perhatian serius.
Turut hadir dalam peresmian tersebut adalah sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Ketua Komisi V DPR RI, Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta pejabat daerah setempat. Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama mencari solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan yang menghambat perkembangan Kota Pontianak. (da)