Donald Trump Sindir China Tak Sebut Peran AS di Parade Kemenangan

Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif dan proklamasi di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington D.C., 9 April 2025. (REUTERS/Nathan Howard)
BERITAINKALBAR.COM, INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa China seharusnya menyebut kontribusi besar AS dalam kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Ia menyampaikan pernyataan itu pada Rabu (3/9/2025), sehari setelah Beijing menggelar parade militer untuk memperingati 80 tahun berakhirnya perang.
Pujian yang Disertai Kritik
Trump memuji acara tersebut, tetapi ia tetap melontarkan kritik.
“Saya pikir itu adalah upacara yang indah. Saya pikir itu sangat, sangat mengesankan,” kata Trump kepada wartawan di Oval Office. Namun ia menegaskan peran penting Washington.
“Saya menonton pidato itu tadi malam. Presiden Xi adalah teman saya, tapi saya pikir Amerika Serikat seharusnya disebutkan tadi malam selama pidato itu, karena kami sangat, sangat membantu China,” ujarnya. Dikutip dari CNBC Indonesia, (4/9/2025).
Sindiran Lewat Media Sosial
Trump juga menyinggung pertemuan para pemimpin dunia di Beijing melalui unggahan di Truth Social.
“Tolong sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, saat kalian bersekongkol melawan Amerika Serikat,” tulisnya.
Xi Jinping Gelar Parade Besar
Di Beijing, Presiden China Xi Jinping memimpin parade besar di Lapangan Tiananmen. Ia hadir bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, serta Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Lebih dari 50.000 orang menyaksikan pasukan China berbaris dengan rapi serta memamerkan peralatan militer modern.
Xi Ucapkan Terima Kasih, Tapi Tak Sebut AS
Dalam pidatonya, Xi berterima kasih kepada “pemerintah asing dan teman-teman internasional yang mendukung dan membantu rakyat China,” menurut seorang pejabat China. Namun, ia tidak menyebutkan Amerika Serikat secara langsung.
Catatan Peran AS dalam Sejarah
Sejarah mencatat bahwa Jepang menginvasi China pada 1937, lalu AS bergabung dalam perang pada 1941 untuk membantu pasukan China melawan Jepang. Keterlibatan Washington berperan penting hingga Jepang menyerah pada 1945.
Hubungan AS-China Kian Tegang
Ketegangan AS dan China kini terus meningkat. Kedua negara masih berselisih terkait isu keamanan di Ukraina, Laut China Selatan, serta perundingan dagang. Meski begitu, Donald Trump menegaskan bahwa ia menjaga hubungan pribadi yang positif dengan Xi. Ia percaya kedekatan itu dapat membawa kerja sama konstruktif dan bahkan membuka peluang pertemuan dalam waktu dekat.