BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi di Sintang, Perkuat Kesiapsiagaan Warga Hadapi Bencana

BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi di Sintang (Dok.BMKG/Fahmi Dendi Saputra)

BERITAINKALBAR.COM, SINTANG –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat kesiapsiagaan masyarakat Kalimantan Barat terhadap ancaman gempabumi dan bencana hidrometeorologi melalui Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di Kabupaten Sintang, Senin (6/10/2025).

Kegiatan edukasi kebencanaan ini dihadiri Deputi Bidang Geofisika BMKG Nelly Florida Riama, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Bupati Sintang Gregorius Herculanus Bala, jajaran Forkopimda, BPBD, camat, kepala desa, hingga masyarakat yang antusias mengikuti pelatihan.

Perkuat Sistem Deteksi Dini Gempa

Deputi Bidang Geofisika BMKG Nelly Florida Riama menekankan pentingnya literasi kebencanaan bagi masyarakat di wilayah rawan. Ia menyebut dukungan Komisi V DPR RI mempercepat pemasangan sensor seismik di Sintang dan sekitarnya.

“Kami berterima kasih kepada Komisi V DPR RI atas dukungannya terhadap penguatan sistem pemantauan gempa di Kalimantan Barat. Berkat dukungan tersebut, kini beberapa sensor seismik telah terpasang di wilayah Sintang dan sekitarnya sehingga aktivitas kegempaan dapat terdeteksi lebih cepat dan akurat,” ujar Nelly, dikutip dari bmkg.go.id.

Baca juga:  BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 7–13 Juli 2025

BMKG mencatat wilayah Kalbar memiliki sejumlah sesar aktif seperti Sesar Tarakan, Meratus, dan Mangkalihat. Periode 2019–2022 menunjukkan aktivitas gempabumi tektonik lokal terjadi di Sintang, Ketapang, dan sekitarnya.

Nelly juga mengingatkan masyarakat tentang Borneo Vortex, fenomena atmosfer yang kerap memicu hujan ekstrem.

“Borneo Vortex biasanya aktif pada November hingga Februari. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan cuaca ekstrem,” jelasnya.

Edukasi Lapangan Bagi Petani dan Warga Lokal

Program SLG juga membekali peserta dengan pemahaman dasar kegempaan, mitigasi multi-bencana, dan simulasi evakuasi. Bupati Sintang Gregorius Herculanus Bala menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.

Baca juga:  Daftar Kampus Kesehatan di Pontianak, Kampus Pencetak Nakes

“Edukasi seperti ini sangat penting bagi kami. Ibarat pepatah, terpayung sebelum hujan,” ujarnya.

Ia menambahkan, simbol budaya seperti rumah adat Betang Panjang menjadi pengingat bahwa masyarakat Sintang tidak hanya kaya budaya, tetapi juga siap menghadapi bencana.

“Kami bersyukur Betang Panjang bisa berdiri megah di sini. Ini menjadi simbol bahwa Sintang bukan hanya kaya budaya, tapi juga siap menghadapi tantangan bencana,” tambah Bupati Bala.

DPR RI Dukung Modernisasi BMKG

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus juga hadir langsung di Sintang dan menegaskan pentingnya edukasi kebencanaan bagi masyarakat.

“Kegiatan seperti ini luar biasa, karena ilmu pengetahuan hanya bermanfaat bila disampaikan dengan baik kepada masyarakat. Hari ini adalah bagian dari transfer ilmu BMKG kepada rakyat,” tegas Lasarus.

Baca juga:  Perolehan Suara Mulyadi-Harti, Hasil Resmi Pilwako Pontianak 2024

Ia memastikan dukungan DPR untuk memperkuat modernisasi alat deteksi dan edukasi BMKG di daerah.

“Saya baru pertama kali hadir langsung di Sekolah Lapang di Sintang. Biasanya saya hanya diundang, tapi kali ini saya sengaja pulang dulu sebelum kunjungan kerja. Karena bagi saya, Sintang itu istimewa,” ungkapnya.

Bangun Masyarakat Tangguh Bencana

BMKG berharap masyarakat dapat memahami potensi bahaya dan bertindak cepat saat bencana terjadi. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memperkuat kesiapsiagaan.

“Kami mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk terus memanfaatkan informasi resmi BMKG sebagai acuan pengambilan keputusan, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun pembangunan wilayah,” tutup Nelly.

(pdp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *