Ambulans Terjebak di Jalan Rusak Tempunak Sebabkan Pasien Kritis Tewas, Tokoh Muda Sintang, Noven Honarius: Tamparan Keras!

Tokoh muda asal Sintang, Noven Honarius, tanggapi kasus pasien tewas karena terjebak dan terkendala jalan rusak di Kecamatan Tempunak. (Dok. Beritain Kalbar/Epri Sandi Putra)
BERITAINKALBAR.COM, SINTANG – Seorang warga Dusun Bindang, Desa Kupan Jaya, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah ambulans yang membawanya terperosok akibat jalan rusak parah. Dilansi dari MetroTv Korban bernama Rahmudi Rahmad (37) awalnya ditemukan tidak sadarkan diri usai tertimpa pohon saat menebang kayu. Keluarga segera membawa korban ke Puskesmas Jelimpau.
Karena kondisi Rahmudi yang kritis, pihak puskesmas memutuskan untuk merujuknya ke RSUD dr. Ade M. Djoen di Kota Sintang.
Namun, malang tak dapat ditolak. Dalam perjalanan rujukan tersebut, ambulans yang mengangkut Rahmudi mengalami amblas di jalan rusak selama hampir empat jam pada dini hari. Upaya evakuasi oleh warga dan kendaraan lain tidak membuahkan hasil. Meskipun telah dibantu kendaraan pengawal jenis hartop, kondisi hujan deras dan jalanan yang berlumpur membuat proses evakuasi semakin sulit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Harmaini, membenarkan insiden tersebut.
“Mobil ambulans mengalami kendala teknis di tengah hujan deras. Warga dan keluarga pasien sudah berusaha maksimal, namun situasi memang sangat menyulitkan,” ungkapnya.
Peristiwa tragis ini mendapat sorotan luas dari masyarakat. Tokoh muda asal Sintang, Noven Honarius, menyebut kejadian ini sebagai tamparan keras bagi pemerintah daerah.
“Ini adalah kegagalan pelayanan publik yang seharusnya tidak boleh terjadi. Infrastruktur jalan harus menjadi program prioritas karena sangat berkaitan dengan layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat,” tegas Noven.
Noven juga menyoroti bahwa kejadian serupa sangat mungkin terjadi di wilayah lain di Kabupaten Sintang yang juga memiliki kondisi jalan rusak parah. Ia menyebut sejumlah daerah seperti Kayan Hulu, Ketungau, Serawai, Ambalau, Sepauk, dan Tempunak sebagai wilayah yang belum memiliki akses jalan darat yang layak.
“Kita harus sadar, masih banyak masyarakat di pedalaman yang terisolasi karena buruknya infrastruktur. Ini saatnya pemerintah memberikan perhatian serius demi menjamin keselamatan dan pelayanan yang adil bagi seluruh warga,” pungkasnya. (Epri Sandi Putra)