Pemuda Katolik Komcab Ketapang Dorong Gubernur-Wagub Tetap Solid, Harmonis, dan Kompak Bangun Kalbar

Ketua Pemuda Katolik Komcab Ketapang Periode 2025–2028, Erasmus Canaga Antutn, S.Sos. (Dok. Pemuda Katolik Komcab Ketapang)
BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Polemik di pucuk kepemimpinan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kembali menjadi sorotan publik setelah Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, mengungkapkan rasa kecewanya karena tidak dilibatkan dalam proses seleksi hingga pelantikan pejabat eselon II.
Dalam pernyataannya kepada media, Krisantus menilai dirinya seolah “tidak dianggap” dalam proses pengambilan keputusan di lingkungan Pemprov Kalbar. Ia menyebut tidak dimintai pertimbangan oleh Gubernur Kalbar terkait penempatan pejabat eselon II.
“Saya kecewa. Sepertinya saya dianggap seperti orang tidak ada,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Krisantus juga menegaskan tidak akan hadir dalam pelantikan pejabat eselon II tersebut. Baginya, Gubernur dan Wakil Gubernur adalah satu kesatuan yang seharusnya selalu berdiskusi dalam setiap keputusan penting.
Ia menambahkan bahwa sejak proses awal penyusunan hingga undangan pelantikan diterbitkan, tidak ada komunikasi dari Gubernur. Bahkan, surat pemberitahuan pelantikan dari BKD tidak mencantumkan nama Wakil Gubernur sebagai tembusan—hal yang menurutnya semakin menunjukkan minimnya penghargaan terhadap posisinya.
Krisantus berharap Gubernur dapat bersikap lebih terbuka dan membangun komunikasi yang baik demi kemajuan bersama. Ia menilai bahwa duduk bersama, berdiskusi santai, hingga bertukar pandangan adalah hal yang wajar dan penting dalam menjaga harmoni kepemimpinan.
Menanggapi polemik yang berkembang, Ketua Pemuda Katolik Komcab Ketapang Periode 2025–2028, Erasmus Canaga Antutn, S.Sos menyerukan agar Gubernur dan Wakil Gubernur tetap menjaga soliditas, keharmonisan, dan kekompakan demi kelancaran pembangunan Kalimantan Barat.
Pemuda Katolik Komcab Ketapang menilai bahwa perbedaan pendapat seharusnya tidak menghambat kinerja pemerintah. Sebaliknya, dinamika itu perlu dikelola dengan komunikasi terbuka dan saling menghormati peran masing-masing pemimpin.
Dalam pernyataan resminya, Erasmus menegaskan “Pemimpin daerah tetap solid, harmonis dan kompak membangun daerah.”
“Ini untuk kemajuan daerah kita, semoga jadi cerminan pemimpin lainnya,” tandas dia kepada Beritain Kalbar, Jumat (5/12/2025).
Pemuda Katolik menekankan bahwa masyarakat membutuhkan stabilitas politik agar program pembangunan berjalan efektif. Oleh karena itu, mereka berharap keduanya kembali menyatu dalam visi besar untuk mewujudkan Kalbar yang maju, inklusif, dan sejahtera.
Erasmus juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap mendukung pemerintahan daerah, sembari mengawal proses pembangunan dengan semangat kolaboratif dan partisipatif. (da)




