BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalbar, 28 Juni–4 Juli 2025

Rilisan BMKG Kalbar potensi hujan harian seminggu kedepan
BERITAINKALBAR.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan terbaru terkait potensi hujan harian di Kalimantan Barat untuk periode Sabtu, 28 Juni sampai Jumat, 4 Juli 2025. Berdasarkan data prakiraan cuaca yang diperbarui BMKG pada Sabtu, 28 Juni 2025 pukul 04.58 WIB, hujan dengan intensitas lebih dari 20 mm/hari diperkirakan terjadi hanya pada awal periode.
Pada Sabtu, 28 Juni 2025, beberapa wilayah diprediksi mengalami hujan dengan intensitas sedang (20-50 mm/hari) hingga lebat (50-100 mm/hari) yang ditunjukkan pada peta warna kuning. Wilayah tersebut meliputi Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kubu Raya, Landak, Mempawah, dan Sanggau. Kondisi ini menandakan hujan masih mendominasi sebagian besar wilayah Kalbar, terutama di bagian selatan dan tengah.
Namun demikian, mulai Minggu, 29 Juni hingga akhir periode Jumat, 4 Juli 2025, BMKG memprakirakan tidak ada wilayah di Kalimantan Barat yang berpotensi mengalami curah hujan lebih dari 20 mm/hari. Hal ini tercermin pada peta prakiraan yang lebih banyak menampilkan warna putih hingga hijau muda, menunjukkan kondisi berawan atau hujan ringan.
Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, meski demikian kewaspadaan tetap diperlukan karena cuaca tropis yang dinamis dapat berubah sewaktu-waktu. BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk memantau perkembangan cuaca terbaru, khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor.
Dari prakiraan harian yang dirilis BMKG Kalbar, berikut daftar wilayah yang berpotensi hujan >20 mm/hari:
Sabtu, 28 Juni 2025: Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kubu Raya, Landak, Mempawah, Sanggau.
Minggu, 29 Juni – Jumat, 4 Juli 2025: Nihil.
Dengan prakiraan ini, aktivitas masyarakat dan sektor-sektor penting seperti transportasi dan pertanian tentunya dapat berjalan lebih lancar setelah Sabtu, mengingat intensitas hujan diprediksi menurun signifikan. (Muhammad Zibi Alifiqri)