Prediksi Cuaca BMKG Kalbar: 6 Daerah Berpotensi Gelombang Tinggi 13-16 Desember 2024
BERITAINKALBAR.COM, LOKAL – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak merilis peringatan dini terkait gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan Kalimantan Barat. Peringatan hasil Prediksi Cuaca BMKG Kalbar ini berlaku mulai tanggal 13 Desember 2024 pukul 07.00 WIB hingga 16 Desember 2024 pukul 07.00 WIB.
BMKG pun meminta para pengguna transportasi laut dan masyarakat pesisir agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi aktivitas pelayaran.
Dalam keterangan resmi, BMKG menyebutkan adanya pengaruh dari bibit siklon 93S yang terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa. Bibit siklon ini berada di koordinat 106,7°BT dan 17,9°LS dengan pergerakan menuju arah Barat Daya. Fenomena ini memicu peningkatan kecepatan angin di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk perairan bagian barat hingga timur laut Indonesia. BMKG mencatat kecepatan angin berkisar antara 8 hingga 30 knot yang turut berdampak pada ketinggian gelombang laut.
Di Kalimantan Barat, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan. Berikut daftar daerah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi selama periode tersebut:
- Perairan Sambas
- Perairan Singkawang
- Perairan Pontianak – Mempawah
- Perairan Kubu Raya
- Perairan Kayong Utara
- Perairan Ketapang
Peringatan Keselamatan Pelayaran
BMKG turut memberikan imbauan kepada nelayan dan pengusaha pelayaran. Perahu nelayan disarankan untuk berhati-hati jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Sementara itu, kapal tongkang berisiko jika kecepatan angin menyentuh 16 knot dengan gelombang setinggi 1,5 meter.
Raden Eko Sarjono, S.T., Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, menekankan pentingnya pemantauan cuaca selama periode peringatan ini. “Kami mengimbau para nelayan dan operator kapal untuk selalu memperbarui informasi cuaca dan mempertimbangkan kondisi sebelum melaut,” ujarnya.
Prakirawan BMKG, Randy Arpianto, SST., A.Si., M.Si., menambahkan bahwa fenomena gelombang tinggi ini dipicu oleh peningkatan aktivitas angin di sekitar Samudra Hindia dan perairan sekitarnya. “Masyarakat pesisir diminta untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas laut jika kondisi memburuk,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik melalui situs web, aplikasi, maupun media sosial. Langkah antisipasi dini sangat penting untuk menghindari risiko yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi.