Pj Gubernur Sebut Stok Beras Kalbar Aman
BERITAINKALBAR.COM – Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., meninjau secara langsung keberadaan stok beras Kalbar di Gudang Bulog dan gudang milik pihak swasta di Kabupaten Kubu Raya. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan dan harga beras yang terjangkau bagi masyarakat, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Stok Beras Kalbar Aman?
Bersama Pj. Bupati Kubu Raya dan sejumlah pejabat terkait, Pj. Gubernur Harisson melakukan peninjauan terhadap gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, serta salah satu gudang beras milik swasta. Mereka meninjau langsung ke Gudang Bulog dan gudang milik swasta untuk memastikan stok beras daerah. Ketersediaan beras cadangan pemerintah di Kabupaten/Kota terbilang cukup.
Hasil peninjauan tersebut memperlihatkan bahwa ketersediaan beras di Kalimantan Barat, khususnya dalam gudang Bulog, aman. Harisson juga memastikan bahwa Program Stok Pangan Harian (SPHP) juga tersedia dan akan disalurkan ke pasar-pasar.
Upaya Pemprov Jaga Stok
Meskipun harga beras mengalami kenaikan di beberapa daerah, termasuk Kalimantan Barat, Pj. Gubernur Harisson mengajak masyarakat untuk tetap tenang. Pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin agar ketersediaan beras tetap terjaga dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Jadi untuk saat ini, kita (Pemprov) terus berupaya semaksimal mungkin agar dapat menjaga ketersediaan beras, stoknya ada dan harganya lebih terjangkau. Dan di bulan Maret nanti di beberapa wilayah Kalbar sudah memasuki musim panen dan kita harapkan masyarakat tidak perlu panik,” ujar Harisson dalam keterangannya.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalimantan Barat, Dedi Aprilyadi, menyampaikan bahwa stok beras di Kalimantan Barat terbilang aman hingga tiga bulan ke depan.
“Total jumlah stok beras di gudang-gudang Bulog Kalbar mencapai 7.010 ton, dengan tambahan pasokan dari DKI sebanyak 2.400 ton dan dari Vietnam sebanyak 9.200 ton,” terang Dedi Aprilyadi.
“Untuk total jumlah stok beras di Kalbar yang ada di gudang-gudang Bulog kita, itu sebanyak 7.010 Ton, dan yang akan masuk dari DKI ada 2.400 Ton kemudian ada penambahan dari Vietnam sejumlah 9.200 Ton,” ungkap Dedi Aprilyadi.
“Jadi ada beberapa jenis beras yang harus kita kombinasikan seperti beras Luar Negeri (LN) yang berasal dari Thailand, dimana beras tersebut jenis Premium kemudian kita jadikan beras Medium dengan nilai harga jual per kilonya berkisar 11.500 Rupiah,” tutup dia. (yk)