Julukan Sekadau dan Asal Usulnya yang Jadi Identitas Daerah
BERITAINKALBAR.COM – Apa julukan Sekadau yang terkenal dan menjadi identitas kebanggaan daerah?
Keberagaman Etnis Sekadau
Sekadau sebagai Bumi Lawang Kuari juga dikenal dengan keberagaman etnis dan keharmonisan sosialnya. Kabupaten ini dihuni oleh berbagai suku, termasuk Dayak, Melayu, dan Tionghoa, yang hidup berdampingan dengan damai. Masing-masing etnis memiliki tradisi dan budaya yang unik, yang kemudian berpadu membentuk identitas Sekadau yang kaya dan beragam.
Kehidupan sehari-hari masyarakat Sekadau sangat dipengaruhi oleh budaya gotong royong dan rasa kebersamaan yang kuat. Hal ini tercermin dalam berbagai kegiatan sosial seperti pembangunan rumah adat, penyelenggaraan pesta rakyat, hingga upacara keagamaan yang melibatkan seluruh komunitas.
Potensi Alam dan Pariwisata Sekadau
Selain kekayaan budaya, Sekadau juga memiliki potensi alam yang luar biasa. Sungai Sekadau, yang mengalir di sepanjang wilayah ini, menjadi salah satu aset alam yang penting. Sungai ini tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat melalui aktivitas perikanan dan pertanian.
Di sekitar Sungai Sekadau, terdapat berbagai objek wisata alam yang menarik, seperti Bukit Lawang Kuari, Air Terjun Sungai Antu, dan Hutan Lindung Meragun. Potensi ini membuka peluang besar bagi pengembangan sektor pariwisata di Sekadau, terutama dalam bidang ekowisata dan wisata budaya. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam sambil mempelajari kekayaan budaya lokal yang autentik.
Julukan Sekadau
Sekadau, sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, memiliki julukan yang kaya makna, yaitu “Bumi Lawang Kuari.” Julukan ini bukan sekadar nama, tetapi menggambarkan keunikan dan kekayaan budaya serta sejarah yang dimiliki daerah ini. Bumi Lawang Kuari, yang dalam bahasa Dayak Sekadau berarti “Tanah Gerbang Batu,” merujuk pada sebuah legenda dan ciri khas alam yang ada di wilayah ini.
Nama Goa Lawang Kuari semakin dikenal sejak terbentuknya Kabupaten Sekadau pada tahun 2003. Seperti kabupaten lainnya, Sekadau juga membutuhkan julukan yang dapat dikenali oleh masyarakat.
Akhirnya, Lawang Kuari pun diresmikan sebagai julukan untuk Kabupaten Sekadau.Goa Lawang Kuari terletak di Dusun Kelilit, Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasi ini menjadi salah satu ikon wisata alam dan budaya di daerah tersebut.
Asal-usul Nama Lawang Kuari
Lawang Kuari sendiri mengacu pada dua bukit batu yang terletak di tepi Sungai Sekadau, yang seolah-olah membentuk gerbang alam. Dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Dayak, bukit-bukit batu ini dianggap sebagai simbol kekuatan dan perlindungan. Konon, Lawang Kuari adalah gerbang menuju tempat suci, yang dijaga oleh leluhur dan roh-roh pelindung. Hingga saat ini, bukit-bukit batu tersebut masih menjadi objek penghormatan dan dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat.
Bumi Lawang Kuari: Pusat Kearifan dan Tradisi Lokal
Sebagai Bumi Lawang Kuari, Sekadau dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi lokalnya. Masyarakat di daerah ini hidup dalam harmoni dengan alam, memegang teguh nilai-nilai adat yang diwariskan turun-temurun. Salah satu warisan budaya yang paling terkenal adalah “Gawai Dayak,” sebuah festival panen yang dirayakan setiap tahun. Gawai Dayak menjadi wadah untuk melestarikan tradisi, mempererat tali persaudaraan, dan mengucap syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi yang melimpah.
Festival ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti tari-tarian tradisional, permainan rakyat, dan upacara adat yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya itu, Gawai Dayak juga menjadi daya tarik wisata yang mampu menarik pengunjung dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.
Sekadau sebagai Bumi Lawang Kuari tidak hanya menyimpan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan kearifan lokal yang telah teruji oleh waktu. Julukan ini bukan sekadar nama, tetapi merupakan identitas yang mengakar dalam kehidupan masyarakatnya, menjadi kebanggaan yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. (da)