Ferry Humas TBBR DPD Ketapang Wakili Ketua Umum TBBR DPD Ketapang Hadiri Penutupan Gawai Dayak Bebantan Polas Laman Kecamatan Sungai Laur

Ferry bersama Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan (kiri) dan Bupati Ketapang Alexander Wilyo (kanan). (Kolase: Dok. DPD TBBR Ketapang)
BERITAINKALBAR.COM, KETAPANG – Ferry, Humas Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ketapang, menghadiri acara penutupan Gawai Dayak Bebantan Polas Laman Kecamatan Sungai Laur mewakili Ketua Umum DPC TBBR Ketapang. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh khidmat di halaman Rumah Adat Dayak Kecamatan Sungai Laur, Sabtu (5/7).
Acara penutupan Gawai secara resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat dan Bupati Ketapang. Kehadiran kedua pemimpin daerah tersebut menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pelestarian adat dan budaya Dayak di wilayah Kalimantan Barat.
DPD TBBR Ketapang sebagai organisasi masyarakat adat Dayak yang memiliki ribuan anggota di berbagai wilayah Kalimantan, kembali menunjukkan peran aktifnya dalam setiap momentum Gawai Adat Dayak. Pada perayaan Gawai Dayak Bebantan Polas Laman kali ini, TBBR hadir dengan semangat menjaga kondusivitas dan memeriahkan jalannya kegiatan hingga penutupan.
Ferry menegaskan bahwa kehadiran TBBR di setiap kegiatan adat bukan sekadar seremoni, melainkan wujud komitmen menjaga warisan leluhur.
“TBBR Ketapang akan selalu ada di setiap momentum kegiatan adat istiadat dan budaya Dayak. Karena itu adalah warisan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan,” tegas Ferry.
Ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan pelestarian seperti Gawai Dayak ini terus berlangsung setiap tahun, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat adat, khususnya generasi muda. “Kaum muda harus belajar dan tidak malu untuk mempelajari adat istiadat serta budaya leluhur, agar warisan ini tidak punah ditelan zaman, apalagi di era globalisasi,” tandasnya.
Ferry menerangkan bahwa Gawai Dayak Bebantan Polas Laman merupakan ritual sakral masyarakat Dayak yang bertujuan untuk menolak bala dan menghindarkan kampung dari berbagai wabah penyakit. Ritual ini juga menjadi bentuk syukur serta pemersatu masyarakat dalam bingkai kearifan lokal yang kaya akan nilai spiritual dan budaya.
Dengan semangat menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat, TBBR DPD Ketapang terus berkomitmen menjadi garda terdepan dalam memperkuat jati diri Dayak melalui partisipasi aktif di setiap kegiatan budaya. (fm)